Latest Posts

Senin, 19 Agustus 2013

Industri Fotocopy Tidak akan Mati!!!

“Industri fotocopy tidak akan mati,” ungkap Liza Felicia Wulandari, Direktur The Advisory Consultant, perusahaan konsultan bisnis. Perkembangan industri fotocopy tidak terlepas dari industri utamanya, yang diistilahkan dengan printed public relation – dimana ada materi yng ingin di cetak di situlah fungsi publikasi cetak berada. 

Empat faktor yang mempengaruhi perkembangan bisnis fotocopy baik itu plus maupun yang kecil. Pertama, tujuan usaha harus jelas. Kedua, kebutuhan (market need) atas jasa fotocopy harus ada, dengan mempelajari kondisi pasar. Ketiga, lokasi usaha yang didasarkan atas market need (kebutuhan pasar). Karena lokasi yang tidak didasari oleh market need tidak akan bertahan lama. Keempat, merupakan hal yang utama agar usaha berjalan dengan baik yaitu bagaimana me-maintenance loyalitas konsumen yang datang. 

Perbedaan. 
Usaha fotocopy plus berbeda dengan fotocopy biasa. Salah satu indikatornya adalah harga. Fotocopy plus biasanya mematok harga di atas Rp. 100 per lembar bahkan di atas Rp. 150 per lembar. Ini dikarenakan fotocopy plus tidak menekankan pada fotocopy biasa melainkan di luar itu, seperti scanning, print digital, fotocopy berwarna dan sebagainya. Sedangkan fotocopy biasa hanya mengandalkan jasa fotocopy biasa sehingga memasang harga yang lebih murah yaitu mulai dari Rp. 60 – Rp. 80 per lembar untuk fotocopy plus, sudah pasti margin yang didapat lebih besar. Namun, bagi yang kurang pandai mengelola, besarnya margin berimbas pada banyaknya karyawan yang dipekerjakan. Sebenarnya ini tidaklah efisien, karena cost produksi dan jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan nilai laba. 

 Lokasi. 
Salah satu hal yang harus diperhatikan jika ingin memulai usaha fotocopy adalah penentuan lokasi. “Sebetulnya bukan lokasi yang penting tetapi kebutuhannya, jika lokasinya strategis tetapi tidak ada kebutuhan atas jasa fotocopy maka usaha itu akan mati,” ungkap Liza. Ini salah satu kendala yang memungkinkan usaha fotocopy gulung tikar. Menurutnya letak strategis bukan dari segi lokasi tetapi strategis karena kebutuhannya. “Meskipun lokasi tidak strategis tapi kiri kanannya kantor atau sekolah, akan sangat tinggi nilai kebutuhannya dari sisi penyedia jasa fotocopy,” jelasnya. Dengan adanya fotocopy plus ini tidak menyulutkan usaha fotocopy kecil lainnya. Ini dikarenakan perbedaan dari masing-masing usaha fotocopy tersebut dimana satu sama lain tidak saling sikut menyiktu. Mereka mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing sehingga kehadiran fotocopy plus ini tidak mengganggu dan mematikan lahan usaha fotocopy kecil. 

 Tips. 
untuk memulai usaha baru harus bidang fotocopy plus, ada hal penting yang harus diperhatikan yaitu mempelajari kondisi pasar setempat. Penguasaan kondisi pasar yang salah akan membuat pemain tak sukses meraup omset besar, sedangkan ia harus membayar biaya operasional seperti sewa kios, listrik dan sebagainya. Jadi, jangan sampai salah lokasi jika usaha fotocopy Anda itu sendiri ingin berkembang dengan cepat!. Yuni/Lili. Tim Sektor. 

Untung Menggiurkan dari Usaha Fotocopy Terpadu 


Usaha fotocopy dibilang usaha yang tak pernah mati. Sayangnya seiring majunya zaman semakin banyak saja pemain menjejali bisnis ini. Untuk bisa menang dalam persaingan, tentu masing-masing mempunyai trik dan keunggulan sendiri. Salah satu cara yang saat ini banyak ditempuh adalah dengan menusung konsep one stop service yang menyediakan aneka jasa bagi konsumen. Ditilik dari sisi keuntungan, konsep ini juga lebih menjanjikan dibandingkan gaya konvensional. 

Di zaman modern seperti sekarang ini, jasa layanan fotocopy memang semakin banyak saja. Umumnya penyedia jasa fotocopy yang berada di lokasi dekat perkantoran atau lembaga pendidikan dan sekolah-sekolah pasti ramai diminati. Padahal mereka sekadar menyediakan jasa layanan fotocopy dan jasa-jasa penyertanya seperti jilid, laminating dan lain-lain. Konsumenpun rela berlama-lama menunggu gilirannya karena boleh dibilang kala itu jasa fotocopy jumlahnya tak begitu banyak. Tapi itu dulu. Sekarang penyedia jasa layanan fotocopy jumlahnya sangat banyak. Tak jarang di suatu kawasan memang berjejer toko-toko yang saling bersebelahan dan menawarkan jasa yang sama. Tengok saja dikawasan Patung Pak Tani, Menteng – Jakarta Pusat, atau di kawasan dekat kampus UNJ, Rawamangun – Jakarta Timur. Sederet ruko menawarkan layanan sama yaitu jasa fotocopy. Namun yang menjadi pertanyaan apakah dengan menawarkan jasa sejenis di tempat yang berdekatan bisnis mereka menjadi mati? “Bisnis fotocopy tidak akan pernah mati selama masih ada materi yang akan dicetak atau diperbanyak,” tegas Liza Felicia Wulandari. Direktur The Advisory Consultant. “Prospeknya pun akan tetap bagus,” tambahnya. Namun meski usaha ini boleh dibilang akan selalu ada kebutuhannya, setiap pemain harus bisa mencari celah agar bisnisnya tetap dilirik. Pemain fotocopy konvensional bisa jadi akan banting harga dengan memberikan layanan yang murah. Sayang tak semua layanan yang murah memberi hasil yang memuaskan karena mereka menekan pada kualitas bahan baku. “Kadangkala trik semacam ini tak begitu manjur. Konsumen malah lari karena hasil fotocopynya yang kurang memuaskan,” kata Anto salah seorang pemain fotocopy di Jakarta Utara. Hal serupa juga dialami oleh Aries Zamroni, pemilik Bromo Copy Centre yang ada di daerah Depok, Jawa Barat. Ia pernah ditinggalkan pelanggan karena banting setir menggunakan bahan baku seadanya saat pasokan bahan baku usahanya tersendat. Mungkin paradigma konsumen pengguna jasa ini sudah berubah, terutama konsumen perkantoran. Pengalaman Joseph Wijaya, salah seorang pemain Quick Copy di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan membuktikan bahwa dengan kualitas yang baik, jasa layanan fotocopynya tetap dipilih konsumen meski harga yang ditawarkan diatas rata-rata. Selain memberikan kualitas yang memuaskan, me-maintenance konsumen agar loyal juga merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha ini. Bambang Gunawan, pemilik Agung Fotocopy di daerah Grogol sudah mempraktekannya. Jasa layanan fotocopynya yang sudah terbilang besar memang sangat memperhatikan kebutuhan konsumen. Ia tak segan untuk menerapkan antar-jemput bagi para pelanggannya ini, terutama kalangan kantoran. “Saya memang memiliki banyak seles yang memang dikhususkan untuk melakukan antar jemput dokumen,” tegasnya. Cara ini terbukti efektif. Usaha fotocopy yang dijalankan Bambang maju pesat hingga ia memiliki 70 orang karyawan dan membukukan keuntungan bersih Rp. 50 juta per bulan. Tapi ada hal yang harus diperhatikan dalam hal penerapan sistem antar jemput dokumen ini. Bukan tidak mungkin seorang seles yang lihai dan pandai serta memiliki modal akan membuka sendiri usaha sejenis dan membawa langganan yang sudah kita miliki.

 Memberi Layanan Plus. 
 Konsep layanan fotocopy tradisional yang hanya mengandalkan jasa fotocopy saja belakangan sudah mulai ditinggalkan orang. Mereka yang memiliki modal besar umumnya akan lebih menekankan pada penyediaan jasa lain selain fotocopy atau yang lazim disebut fotocopy terpadu. “Kami memang ingin memberikan jasa lain bagi konsumen semacam One Stop Service” kata Joseph. Dengan menganut konsep ini maka mereka tak hanya menekankan jasa layanan fotocopy saja tapi juga menyediakan jasa perlengkapan lainnya seperti Warnet, printing digital, ticketing dan lain-lain. Tempatnya pun dibuat senyaman mungkin hingga membuat konsumen tertarik dan betah berlama-lama. “Ya..ibaratnya kami juga menjual suasana,” kata Joseph. Pemilihan tempat yang strategis dan mudah dilihat konsumen ditambah jam operasi yang panjang juga ikut menjadi penentu untuk suksesnya usaha ini. Mereka tak surut walaupun usaha-usaha sejenis ada juga di daerah yang sama. 

 Lebih menguntungkan. 
Semakin banyaknya barang modal yang dibutuhkan untuk mengusahakan fotocopy terpadu sudah barang tentu makin besar modal yang diperlukan. Belum lagi pertimbangan untuk menyediakan tempat yang nyaman. Syukur-syukur berada di pinggir jalan dengan lahan parkir yang luas “Paling tidak butuh dana sekitar Rp. 250 jutaan,” kata Joseph. Mungkin bagi yang semula hanya melayani jasa fotocopy terpadu tah harus langsung menggelontorkan modal dalam jumlah besar, seperti yang dilakukan Zaelani yang awalnya hanya mengeluarkan modal sekitar Rp. 70 jutaan saja. Ditilik dari keuntungan, usaha fotocopy terpadu ini memang lebih menguntungkan jika dibandingkan hanya menyediakan satu macam jasa saja. Tengok saja Quick Copy. Dalam satu bulan meski baru berdiri sekitar setengah tahun , berhasil membukukan keuntungan bersih Rp. 10 juta. 30% dari nilai itu disumbangkan dari jasa layanan fotocopy dan sisanya sebanyak 70% adalah omset dari jasa-jasa lainnya. Nah bisa dilihatkan, seandainya hanya disediakan jasa layanan fotocopy saja maka keuntungan yang didapat tak akan sebesar itu. Yani. Tim Utama.
read more...

Minggu, 18 Agustus 2013

Bisnis Properti Murah Makin Moncer dan Untungnya Besar

• Paling Menggiurkan Usaha Perumahan Murah
• Keuntungan Bisa Lebih dari 1.000%

Meningkatnya jumlah penduduk setiap tahun sementara luas lahan tetap dan tidak pernah bertambah, menyebabkan harga tanah terus melambung tinggi. Tak ayal, banyak orang yang berlomba-lomba membuka lahan dan menginvestasikan uangnya dalam bisnis properti untuk membangun usaha kos, ruko, hingga perumahan. Bagaimana prospek usaha ini? Selama manusia hidup di muka bumi, selama itu pula prospek properti akan terus bertahan. Apalagi kebutuhan tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan primer sehingga permintaan terhadap properti khususnya rumah akan terus meningkat. Panangian Simanungkalit, Direktur Pusat Studi Property Indonesia mengatakan, bahwa setiap 10 tahun, akan ada 8 juta penduduk baru. Bila satu rumah dihuni oleh empat orang, maka akan ada dua uta rumah baru di Jabotabek. Dua juta penduduk yang tumbuh dalam sepuluh tahun, maka akan ada bertambahan 200 ribu penduduk setiap tahunnya. Bila pengembang developed masing-masing membuat 100 unit, dibutuhkan 2000 pengembang di Jakarta, belum lagi untuk di luar daerah yang kini sedang mengalami perkembangan dalam otonomi daerah. "Dari sini kita bisa lihat, lautan samudra properti luar biasa," ungkap pemilik Panangian Group ini. 

Pilihan Bisnis Properti Murah. 
Beberapa jenis properti murah yang bisa dibangun antara lain membuat proyek rumah yang dijual dalam beberapa unit, paling banyak hanya puluhan unit, ruko atau kios yang bisa disewakan atau dijual, dan membuat kos-kosan untuk disewakan. Pengertian properti murah adalah properti yang harga jualnya di bawah Rp 300 juta. Dengan menyewakan rumah seperti kos-kosan atau ruko ke orang lain, setiap bulan pelaku akan mendapatkan pemasukan, seperti yang dilakukan oleh Masykur, pemilik ruko di JI. Benda Kemang dan Sri Mumpuni, pemilik kos-kosan di kawasan Depok. Mereka menggunaan sistem sewa, agar bisa mendapatkan pendapatan secara tetap (passive income) setiap bulan atau setiap tahun. Dalam properti hal ini termasuk dalam investasi jangka panjang dan harganya akan terus meningkat setiap tahun. "Kenaikan harga tanah dan bangunan rata-rata per tahun bisa mencapai 10%," ujar Mayskur. Namun keuntungan yang diperoleh dari properti yang disewakan ini, bisa dicapai dalam kurun waktu lebih lama dibandingkan yang dijual. Seperti ruko milik Masykur yang disewakan baru balik modal lebih dari 5 tahun. Berbeda halnya dengan properti jenis perumahan yang dibangun oleh para pengembang. Properti ini termasuk dalam investasi jangka pendek. Dalam menjalankan bisnis properti jangka pendek, seorang pengembang dituntut untuk terus produktif membuka lahan baru. Biasanya, investasi jangka pendek ini berbentuk hunian di mana seorang pengembang membuka lahan, membangun rumah, menjual dengan memperoleh capital gain. Setelah itu dananya diputar kembali untuk membuka lahan baru. Dari situ keuntungan bisa diputar terus dengan harga jual yang juga terus bertambah. Bisnis investasi jangka pendek ini menurut Panangian, cocok untuk para developer muda yang masih produktif dan ingin perputaran uangnya berjalan cepat. 

Mencari Modal. 
Banyak orang berpikir bahwa memulai usaha properti membutuhkan modal yang sangat besar. Memang investasi yang harus dikeluarkan untuk membangun properti terbilang cukup besar, namun properti murah bisa dibangun meski modal yang dimiliki tidak sebesar proyek properti skala besar. Ada dua cara yang dapat dilakukan oleh seseorang yang tidak memiliki modal cukup namun ingin berinvestasi di bidang properti. Pertama dengan meminjam ke bank, kedua mengajak kerja sama investor dengan sistem bagi hasil. Setiap orang memiliki kecenderungan masing-masing. Bagi Rusdi, developer Taman Pesona Town House di Kebagusan, Jakarta Selatan meminjam modal ke bank lebih baik daripada menggunakan sistem bagi hasil karena bunga yang dibebankan hanya 15% per tahun. "Ka- lau saya lebih memilih pinjam ke bank karena bunga yang dibebankan lebih kecil dibandingkan dengan bagi hasil," terang Rusdi. "Meminjam ke bank lebih bagus karena bunganya tidak terlalu besar. Kalau bagi hasil harus ada tawar menawar karena persentasenya tidak tetap seperti di bank melainkan perjanjian kedua belah pihak. Jika tidak tahu seluk beluknya akan susah," ungkap Panangian. Namun untuk bisa pinjam modal ke bank perlu banyak persyaratan. Menurut Rusdi, bagi para pemula memang meminjam modal ke bank sedikit mengalami kesulitan karena bank biasanya akan meminjamkan modal kepada orang yang dianggapnya mampu. Ditambahkan oleh Panangian, meskipun developer bisa mendapatkan pinjaman, namun developer juga harus memiliki modal minimal sebesar 1/3 dari total harga bangunan, agar tidak terlalu bergantung pada pinjaman. Lalu 2/3 dari jumlah pinjaman dapat dibayar dari capital gain yang diperoleh. 

Strategi Pemasaran. 
Meskipun setiap orang membutuhkan properti, namun proses penjualannya tidak semulus menjual kacang goreng. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu lokasi, desain, serta harga yang kompetitif. Lokasi pembangunan sangat menentukan laku tidaknya properti yang dijual ataupun disewakan. "Pilihlah lokasi yang strategis, dengan fasilitas yang memadai, akses dan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dari pusat kota. Bila lokasi kurang strategis dapat disiasati dengan survei bentuk properti, desain, dan harga yang diminati oleh warga sekitar. Desain dan lokasi yang bagus, serta harga yang kompetitif akan membuat rumah yang kita jual, cepat laku," jelas Rusdi yang proyek propertinya telah terjual 10 unit dari 14 unit sejak Maret 2009. Sementara untuk usaha kos-kosan menurut Bramantya Aditya pengelola dan moderator www. nyonyakost.info, sebaiknya pilih lokasi usaha dekat perkantoran atau kampus. Selain itu juga perlu dipertimbangkan faktor penunjang seperti warung, wartel, warnet, dan akses angkutan kota atau jalan masuk kendaraan. "Pemilihan target penghuni kos-kosan dapat dipertimbangkan berdasarkan pada ketersediaan akses, fasilitas, kondisi bangunan, dan juga kondisi lingkungan tempat tinggal. Bagi eksekutif muda, cenderung memilih kos-kosan yang lebih menjaga privacy dengan fasilitas lengkap termasuk area parkir, pembantu, AC, dan juga kebebasan keluar masuk kapan saja. Untuk mahasiswa, akan sangat disukai jika kamar yang ditawarkan lebih sederhana, namun kebersihannya terjaga.," ujar Bramantya Aditya. Demikian pula untuk pembangunan kios atau ruko, semakin strategis lokasi, semakin ramai pengunjung yang datang akan semakin banyak permintaan sehingga meningkatkan harga jual. Seperti kios yang dijual oleh PT. Mitra Khat-ulistiwa di JaCCThamrin City diakui Ivan, lokasi yang strategis dengan fasilitas yang sangat lengkap mem-buat kios-kiosnya terus diminati oleh pedagang. 

Risiko dan Kendala. 
Meskipun keuntungan yang didapatkan dalam bisnis properti ini sangat menggiurkan tetapi risiko yang akan dialami pun juga cukup besar. Risiko terbesar bila kredit macet atau rumah yang dijual tidak sesuai dengan permintaan pasar sehingga akan terbengkalai begitu saja. Menurut Panangian risiko paling tinggi bisa dialami oleh pemilik kios atau ruko. "Investasi di bidang properti ini tidak seperti saham atau obligasi yang sifatnya liquid. Tidak mudah untuk menjual properti kepada orang lain, bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan. Apalagi bila lokasi yang dipilih kurang strategis sementara harga yang ditawarkan cukup mahal karena biaya produksi tinggi. Akhirnya, tidak ada yang berminat untuk membeli bahkan menyewanya," beber Panangian. Khusus properti ruko dan kios, akan lebih cepat laku dengan sistem sewa daripada jual. "Penyewaan terbilang lebih cepat dibandingkan dengan penjualan, karena harganya yang tidak terlalu mahal. Namun bila yang ditawarkan ruko atau kios, pertimbangan lokasi tetap menjadi yang pertama. Sedangkan untuk rumah yang penting adalah desain. Sementara kos-kosan ialah akses yang dekat dengan kampus, kantor atau tempat industri," papar Panangian. Kendala yang dihadapi selain harga juga pengetahuan yang kurang memadai mengenai cara menginvestasikan uang dalam bentuk properti. "Kalau mau menjadi pengembang, harus sekolah. Dulu orang bisa menjadi developer tanpa harus sekolah, tapi sekarang persaingan semakin ketat. Bila tidak dapat memahami, maka akan gagal dan usahanya macet, walhasil kerugian yang ditanggung pun tidak sedikit," jelas Panangian yang memiliki sekolah properti Panangian School and Property. 

Paling Untung Properti Hunian. 
Dari semua jenis properti murah, keuntungan paling besar membangun properti hunian atau perumahan, terutama yang diperuntukkan bagi kalangan menengah bawah, khususnya di daerah yang mulai berkembang. "Prospek yang paling untung ialah usaha rumah murah yang diperuntukkan bagi kalangan menengah ke bawah dengan harga jual maksimal Rp 500 juta, karena banyak orang yang ingin berinvestasi dalam bentuk rumah. Sementara ruko, mal, kios hanya mengikuti perkembangan lokasi hunian penduduk," terang Panangian. Keuntungan tersebut bisa dicapai dari kenaikan harga nilai jual tanah. Misalnya harga tanah pada saat pembelian masih murah, namun setelah beberapa tahun bahkan beberapa bulan ke depan, harganya bisa naik hingga berlipat ganda. Kenaikan terjadi karena semakin banyaknya pembangunan di kawasan tersebut, atau semakin lengkap fasilitas yang ada di sana. Seperti Elang Gumilang, ketika pertama membeli lahan ia hanya merogoh kocek Rp 380 juta, setelah proyeknya terbentuk ia bisa mendapatkan keuntungan hingga 1100% dari modal yang dikeluarkan selama 2 tahun. 'Tahun 2010, merupakan waktu yang tepat untuk bisnis properti karena suku bunga diperkirakan akan menurun, KPR dari 12% bisa menjadi 10%, sementara perekonomian meningkat hingga 6%. Ini saal yang tepat bagi investor properti dan para developer untuk membuka lahan baru dan melakukan pengembangan, termasuk pembangunan rumah murah," tambah Panangian. Dewi, Tim Sektor 

Perlu Kuasai Lokasi, Desain, dan Pasar 
Di antara jenis properti seperti kos-kosan, ruko, dan perumahan, yang paling potensial adalah perumahan karena tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan manusia. Jumlah penduduk yang terus bertambah sementara luas lahan tidak pernah bertambah, membuat harga properti terus melambung. Bisnis properti murah ini juga semakin berpeluang mengingat perumahan yang saat ini sedang banyak diminati terutama adalah perumahan untuk tipe menengah ke bawah dengan harga maksimal Rp 500 juta.


Mencari Modal. 
Bisnis propert membutuhkan modal besar, minimal harus 1/3 dari harga proyek bangunan. Dengan adanya modal minimal tersebut, seorang developer tidak perlu terlalu tergantung pada bank atau investor. Namun bila tidak mampu membuat proposal peminjaman modal ke bank, pemilik usaha dapat meminta bantuan dari konsultan. Upaya lain untuk menekan investasi adalah dengan bekerja sama dengan kontraktor yang sudan berpengalaman. Sebaiknya mencari kontraktor dengan sistem lelang, lihat yang terbaik dengan harga murah dan kinerjanya bagus. Setelah itu sebaiknya mengurus seluruh izin pembangunan ke Pemda setempat agar tidak terjadi penyegelan. Barulah lakukan pemasaran dengan harga jual yang kompetitif. Semakin bagus lokasi dan semakin menarik desain yang ditawarkan, maka akan semakin besar pula keuntungan yang didapatkan. Keuntungan usaha properti ini bisa mencapai hingga 40%. 

Risiko Usaha. 
Bisnis property bisa dikatakan sebagai bisnis yang berisiko tinggi tetapi juga memiliki keuntungan yang juga besar (high risk, high return). Bila lokasi dan desain tidak tepat sasaran, sementara biaya produksi terlalu mahal, maka risiko kerugian yang cukup besar bisa dialami. Oleh karena itu, un-tuk meminimalisir risiko kerugian, pemilik usaha harus memperhatikan beberapa hal.  

Pertama lokasi dan desain.
Untuk membangun sebuah properti, pemilik harus memahami dan mengenal seluk beluk lokasi, jumlah permintaan, penawaran, pesaing, serta target pasar sehingga dapat menyesuaikan tipe, harga, dan desain yang memang diinginkan oleh konsumen. Misalnya untuk kawasan Jakarta Selatan yang banyak dihuni oleh profesional dan para pekerja, desain minimalis masih menjadi idola. Sementara di kawasan Bekasi sebagai kawasan industri, jenis arsitek bergaya tropis yang banyak menekankan aspek kayu dengan tingkat kenyamanan dan kesejukan oleh aliran udara cukup diminati.. Dewi 

Kiat-Kiat Sukses Usaha Properti Murah Elang Gumilang, 

Direktur PI Dwikarsa Semestaguna Sulit Dapat Pinjaman Modal di Bank, Cari Investor dengan Sistem Bagi Hasil Siapa bilang menjadi pengusaha properti harus memiliki modal besar dan nama terkenal. Hal ini dibuktikan Elang Gumilang, developer muda yang berhasil membangun 7 lokasi usaha properti RSS (Rumah Sehat Sederhana) di berbagai tempat di kawasan Bogor sejak 2007 silam. Saat akan mengajukan pinjaman modal di bank, di awal usaha Elang sempat ditolak oleh bank karena dianggap masih berstatus mahasiswa. la kemudian mencari jalan dengan meminjam modal ke investor dengan sistem bagi hasil dalam pembangunan proyeknya, rata-rata 50%. Modal Elang yang terkumpul dari investor di awal usahanya sebesar Rp 340 juta digunakan untuk membangun proyek properti RSS bernilai Rp 17 miliar. Setelah proyek selesai dan sukses, keuntungan hasil penjualan proyek bisa sampai 1.100% karena nilai jual tanahnya naik hingga berlipat ganda. Selain dengan sistem bagi hasil, ada beberapa cara yang dijalankan Elang untuk mengatasi masalah modal. Di antaranya mengakuisisi aset tanah orang yang menghadapi masalah utang den¬gan mengambil alih utangnya. Kemudian tanah tersebut digunakan untuk membangun proyek perumahan yang nilai jualnya tinggi, setelah itu uangnya diputar kembali untuk membuka lahan baru. dengan mencari kontraktor yang bisa dibayarkan setelah dana cair dari hasil pembayaran unit perumahan; juga dengan cara membeli sebidang tanah dengan sistem pembayaran yang bertahap. 

Strategi Pemasaran. 
Elang melihat kebanyakan masyarakat yang belum memiliki rumah adalah kalangan menengah ke bawah, maka ia sengaja membuat konsep dengan membangun Rumah Sehat Sederhana yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan maksimal Rp 2,5 juta/bulan. Tipe yang ditawarkan ialah tipe 22/60 dan tipe 36/72 dengan sistem pembayaran kredit dengan DP (Down Payment) Rp 1,5 juta hingga Rp 5,5 juta dengan cicilan Rp 288 ribu/bulan selama 15 tahun. Pembayaran cicilan dengan menerapkan DP rendah tersebut merupakan salah satu strategi pemasaran yang dijalankan oleh Elang dan hasilnya rumah yang dibangun selalu laku keras."DP memang sengaja direndahkan sesuai dengan tipe sebagai salah satu strategi marketing kami," ungkap pria kelahiran 6 April 1985 yang memiliki target akan membangun 10 ribu unit rumah di tahun 2010. Dewi PT. Mitra Khatulistiwa merupakan perusahaan yang membangun kios khusus area Lantai Dasar I JaCC atau Thamrin City yang berjumlah hampir 1.000 kios. Dari jumlah ini, 90%-nya telah terisi. Menurut Ivan Tanuwijaya, General Manager PT. Mitra Khatulistiwa, bisnis properti dalam bentuk bangunan kios sangat prospektif. Kios-kios yang dijual merupakan kios khusus untuk pedagang-pedagang yang menjual barang secara grosiran. Harga kios untuk barang dagang grosiran, menurut Ivan lebih murah dibandingkan dengan harga ruko atau toko."Kalau toko dan ruko lebih menyasar masyarakat menengah ke atas, sedangkan kios pangsa pasarnya lebih luas karena menyasar kelas menengah ke bawah ataupun dan bisa juga masyarakat menengah ke atas,"jelasnya. Strategi Pemasaran. Ciri khas kios yang ada di JaCC menurut Ivan terlihat dari penjualan khusus untuk satu jenis barang di setiap lantai. Contohnya seperti pusat penjualan baju muslim dan batik yang terpusat di lantai dasar. Selain itu, jam buka kios juga dibedakan dengan pusat perbelanjaan lainnya dr Jakarta yaitu buka dari pukul 5 pagi hingga 5 sore setiap hari Senin hingga Kamis. Beberapa faktor inilah yang dijadikan perusahaan untuk memenangkan persaingan di antara pelaku bisnis properti kios barang-barang grosiran yang ada di Jakarta seperti di Tanah Abang Blok A dan Blok B, Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, dan kios di Pasar Jatinegara Jakarta Timur. Selain itu, Ivan memiliki strategi promosi yang tidak dimiliki marketing kios lainnya. Kios-kios di JaCC dikhususkan untuk pedagang grosiran. Dan berhubung pemasaran barang-barang di JaCC hingga ke luar Jakarta, bahkan sampai ke luar negeri misalnya sampai ke Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam, maka setiap bal/karung yang dikirim diberi cap nama toko, alamat dan nomor telepon kios. Yang terpenting bagi Ivan, agar sukses berbisnis property kios adalah berkomitmen kuat kepada para pembeli atau penyewa kios untuk membuat pertokoan selalu ramai pengunjung. Ditambahkan Ivan, PT Mitra juga mempermudah siapun untuk memiliki atau menyewa kios di JaCC. Hanya dengan KTP, semua orang dapat memiliki kios murah di lokasi yang strategis ini. Adapun luas kios yang dijual berukuran 4x4 meter, 5x 5 meter, dan 6 x 6 meter dengan harga kisaran antara Rp 200 juta - Rp 300 juta. Sedangkan kalau menyewa, harga sewa berkisar Rp 3 juta -Rp 4 juta per 3 bulan. Untuk pembelian kios, sistem pemba-yarannya bisa dilakukan secara tunai atau mencicil dengan DP 20% , lalu sisanya di-angsur lewat bank setiap bulan selama 10 tahun. Ani Suryani
read more...

Jumat, 20 Juli 2012

Bisnis Jasa Pengiriman Jelang Lebaran Naik Sampai 100%

  •  Permintaan Paling Tinggi Layanan Jemput Barang (Domestic Door to Door Service)
  • Peluang Pasar Wilayah Timur Indonesia Masih Besar

Jasa pengiriman selalu dibutuhkan setiap saat untuk menunjang pengiriman barang dari satu tempat ke tempat lain. Apalagi menjelang momen Lebaran, permintaan jasa ini akan naik hingga 2 kali lipat atau 100% dari bulan biasa. Tak heran jika menjelang Lebaran tak disia-siakan oleh pelaku usaha untuk bias meraup omset hingga ratusan juta rupiah. Seperti apa persaingan usaha ini dan apa saja layanan baru yang diminati konsumen?

Jasa pengiriman paket barang merupakan bisnis yang terus diminati seiring dengan meningkatnya kebutuhan pengiriman barang secara cepat dan aman. Tak heran jika berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspres Indonesia (Asperindo), saat ini perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman sudah mencapai 1.076 perusahaan, yang menyebar di 28 kota di Indonesia. Jumlah terbanyak di Jakarta sekitar 167 perusahaan.
            Menurut Ketua Asperindo, M. Kadrial, arus pengiriman barang yang terus meningkat didukung oleh peningkatan perbaikan transportasi. Menurut catatan Asperindo mencapai Rp. 60 triliun per tahun. Jumlah tersebut bias meningkat lagi bila beberapa perusahaan pengiriman kecil di daerah masuk anggota assosiasi.
            Untuk memulai usaha jasa pengiriman paket barang dibutuhkan persyaratan lokasi dan izin usaha. Lokasi usaha sebaiknya dipilih di dekat perkantoran atau sentra bisnis. Sementara perizinan cukup mengurus SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Namun, bisa pula melengkapi keabsahan usahanya dengan mendaftarkan ke Dinas Perhubungan dan Asperindo.
            Modal yang dibutuhkan untuk merintis usaha jasa pengiriman paket barang cukup besar, seperti hanya Agung Dwi Handoko dan ketiga rekannya, pemilik PT. Nusantara Citra Transporttindo (NCT) yang membutuhkan modal Rp. 18 juta di luar sewa tempat karena sudah memiliki sendiri. Dan modal tersebut, sebesar Rp. 12,5 juta digunakan untuk mengurus perizinan usaha yang membutuhkan waktu hingga 3 bulan.
            Tak hanya itu, di awal usaha juga harus menjalin kerja sama dengan pihak maskapai airlines dan transportasi lain seperti kapal cepat (trucking), bus, serta kereta api. Sebagai gambaran, modal untuk deposit ke pihak airlines dan trucking besarnya minimal Rp. 10 juta hingga Rp. 50 juta. Belum lagi, pelaku usaha harus membuat jaringan perwakilan usahanya di daerah, untuk mendukung kelancaran dan keamanan pengiriman barang dari satu tempat ke tempat lain.
            Melihat cukup besarnya modal yang harus dikeluarkan, serta persiapan usaha yang cukup rumit, menurut pengamat bisnis Bambang Wahyu Purnomo, bagi pemula usaha disarankan menjadi Agen atau Mitra dari perusahaan jasa pengiriman yang membuka tawaran menjadi Agen/Mitra, untuk menjajaki seperti apa medan bisnis ini. Investasi menjadi Agen perusahaan jasa pengiriman juga variatif, berkisar jutaan hingga puluhan juta. Seperti pengalaman Pathury yang menjadi Agen TIKI sejak tahun 2005 dengan investasi sebesar Rp. 20 juta untuk membeli peralatan, mengurus izin usaha dan deposit ke pusat TIKI yang saat itu, tahun 2005, besarnya Rp. 10 juta. Syarat lain lokasinya strategis dengan jarak 2-3 km dari Agen jasa pengiriman TIKI lain. Ada pula perusahaan jasa pengiriman paket tidak menerapkan investasi apapun. Seperti Haskersam (HKM) Cargo Logistic yang hanya mensyaratkan surat rekomendasi dari seseorang yang dipercayai, kerja sama bisa disepakati. Selain itu ada kemauan untuk jujur dan bertanggung jawab.
            Meski persyaratan usaha dan modal cukup besar, namun pemilik usaha jasa pengiriman mampu meraup omset besar, seperti Haryadi Suradi, Pemilik PT. Mitra Bahari yang bisa mencapai omset hingga Rp. 2 miliar per bulan. Begitu pula Agung Dwi Handoko dan rekannya, dengan omset mencapai Rp. 500 juta per bulan dan keuntungan sekitar 15%. Lain halnya keuntungan yang diterima Agen lebih kecil. Seperti Pathury yang meraup omset Rp. 40-50 juta per bulan, dengan  keuntungan 15-20% atau sekitar Rp. 6-10 juta.

            Layanan. Persaingan bisnis jasa pengiriman cukup ketat sehingga pelaku usaha harus menghadirkan berbagai layanan yang belum banyak digarap pelaku lain. Seperti Agung Dwi Handoko dan rekannya yang memilih menyasar pangsa pasar di wilayah Indonesia Timur yang pemainnya masih sedikit. Begitu pula Haryadi Suradi, Pemilik PT. Mitra Bahari (Kargo) yang khusus melayani jasa pengiriman lewat laut. Untuk menghindari persaingan, ia juga memilih segmentasi pasar wilayah Pekanbaru, Batam dan Medan yang peluangnya sangat bagus.
            Begitu pula HKM Cargo yang menghadirkan layanan baru berupa priority service. Layanan ini diberikan 24 jam non stop untuk konsumen yang membutuhkan pengiriman barang dalam waktu mendesak. Selain itu tidak ada ketentuan minimal barang yang dikirim. Kerja sama dengan perusahaan asuransi juga dibutuhkan untuk mengantisipasi risiko barang rusak atau hilang.
            Jasa pengiriman paket yang saat ini paling diminati konsumen adalah domestic door to door service, yaitu layanan jemput barang dari lokasi pengirim hingga antar barang ke lokasi penerima di seluruh wilayah Indonesia. Layanan ini hanya berlaku untuk pengiriman barang domestic.
            Permintaan pengiriman barang menjelang Lebaran bisa melonjak 50-100 persen dari kondisi normal. Seperti diakui Pathury jika hari biasa rata-rata pengiriman 75-100 barang/hari. Biasanya lonjakan ini terjadi sebulan sebelum hari Lebaran.

            Stategi Pemasaran. Untuk menarik minat calon konsumen di awal usaha, bisa menawarkan ke lingkungan sekitar terlebih dahulu, seperti menyebarkan brosur atau iklan berisi informasi keunggulan layanan yang dimiliki, serta membuat website usaha. Bisa pula merekrut tenaga marketing yang bertugas jemput bola dengan menawarkan layanan ke perusahaan franchise, pusat grosir, perkantoran dan lainnya dengan memberikan info mengenai keunggulan layanan. Seperti jemput barang dan pemberitahuan ke pengirim jika barang sudah sampai tujuan, gratis biaya pengemasan kecuali untuk kemasan dari bahan kayu, kemudian biaya kirim di atas Rp. 1 juta bisa DP 20-30 persen, diskon 10% untuk barang kiriman dengan berat lebih dari 20 kg, dan lainnya. Nah, jika Anda ingin menjajal peluang bisnis pengiriman ini, apalagi ini saat yang tepat jelang momen Lebaran, semoga sukses. Fidelis, Tim Utama.

PERHITUNGAN USAHA JASA PENGIRIMAN BARANG
Kebutuhan akan jasa pengiriman barang (kargo) diprediksi akan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pasarnya yang selalu terbuka menjadi daya tarik yang cukup potensial bagi para pebisnis. Modal awal yang dibutuhkan memang tidak sedikit, namun bila melirik keuntungan yang diperoleh dari usaha kargo ini cukup menggiurkan.
Untuk memulai usaha ini, Anda bias memulai dengan mengurus SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) yang tergolong masih tinggi.
Barang Modal                                    Rp. 205.000.000
Pembuatan SIUP                               Rp. 40.000.000
Sewa tempat/tahun                            Rp. 60.000.000
Peralatan kantor                                 Rp. 25.000.000
Armada (mobil pick up)                     Rp. 80.000.000

Pengeluaran per bulan                     Rp. 220.000.000

Biaya kirim barang                             Rp. 200.000.000
Gaji karyawan                                     Rp. 15.000.000
Biaya listrik, air dan transportasi      Rp. 5.000.000

Dari perhitungan diatas, modal awal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis jasa pengiriman barang sebesar Rp. 425.000.000. jika dalam satu bulan mampu menggaet 100 konsumen dengan total berat barang 50 ton/bulan serta biaya pengiriman rata-rata Rp. 10.000/kg, maka pelaku usaha bisa mendapatkan :

Omset                                         Rp. 500.000.000
Pengeluaran                             Rp. 220.000.000
Keuntungan Bersih                Rp. 280.000.000

(Omset – Pengeluaran per Bulan = Rp. 500.000.000 – Rp. 220.000.000)
Return on Investement (balik modal) setelah 2-3 bulan.
read more...

Kamis, 31 Mei 2012

Sepatu Merek Lokal Kualitas Branded Makin Diburu

Sepatu Merek Lokal Kualitas Branded Makin Diburu

  • ·         Untung Usaha Sepatu Kualitas Branded Bisa hingga 50%

Sepatu termasuk salah satu produk fesyen yang menunjang penampilan seseorang, baik pria maupun wanita. Bahkan sepatu khususnya brand luar negeri asal Eropa tak hanya berfungsi sebagai pelindung kaki, namun juga menjadi simbol status. Sebut saja sepatu brand Christian Dior, Clarks, Kickers, Bally, Hermes, Gucci, LV dan sebagainya. Namun di tengah kebanggaan pencinta sepatu branded yang harganya mencapai jutaan rupiah itu, kini mulai banyak produsen sepatu lokal yang unjuk gigi membuat sepatu yang desainnya tak kalah dengan branded Eropa dengan kualitas bersaing namun harga jualnya lebih murah. Bahkan sepatu-sepatu karya produsen lokal tersebut juga diminati konsumen luar negeri, berkat pengembangan desain dan inovasinya. Lalu seperti apa potensi bisnis sepatu lokal yang kini menjadi alternatif pilihan konsumen terutama bagi segmen menengah atas?

Keberadaan sepatu tak lepas dari kebutuhan setiap orang untuk menunjang aktivitasnya. Seperti halnya produk fesyen lainnya, sepatu juga mengalami perkembangan tren model, yang biasanya mengacu pada brand sepatu luar yang tengah dikenakan oleh artis luar negeri. Seperti ketika Victoria Beckam mengenakan sepatu yang terbuat dari satin hitam dengan hak setinggi 16,5 cm dan 6,35 cm di sol bagian depan. Beberapa hal setelah Victoria mengenakan sepatu Christian Louboutin tersebut, sepatu-sepatu serupa menjadi serbuan pencinta mode, hingga dibutik sepatu Louboutin sepatu ala Victoria itu ludes terjual.

            Sepatu branded memang masih menjadi incaran khususnya bagi kaum berduit, tak ayal hal itu membuat para produsen sepatu lokal ini berlomba-lomba membuat sepatu yang bisa memenuhi hasrat dan selera komponen yang menyukai model sepatu branded namun memberikan pilihan harga lebih terjangkau. Para produsen lokal ini membuat sepatu dengan kualitas bahan yang hampir sama dengan branded, namun ada beberapa pengembangan inovasi yang dilakukan. Seperti halnya sepatu lokal merek Seba Shoes yang mengadopsi desain seperti brand Paul Smith namun ada pengembangan dengan memberikan aplikasi tali yang tidak dijumpai pada brand Paul Smith. Penggunaan sol sepatu yang warnanya cerah seperti merah, kuning, biru juga tengah menjadi tren.

            Dipasaran banyak dijumpai sepatu yang memiliki model branded dengan berbagai tipe dan kualitas sepatu KW, diantaranya mulai dari sepatu riject, sepatu replika, sepatu KW super, KW1, KW2 dan KW3. Yang dimaksud sepatu riject adalah sepatu original (sepatu asli) dari produsen sepatu resmi tetapi tidak lulus quality control (pengecekan kualitas) sehingga ditolak oleh pemegang merek, karena tidak sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan oleh pemegang merek.
            Lain halnya dengan sepatu replika yang bukan merupakan sepatu asli, namun modelnya sangat menyerupai sepatu asli, namun modelnya sangat menyerupai sepatu asli (90-99%) baik dalam kualitas bahan, warna, jahitan dan model serta detail rancangannya. Harga sepatu replika, dalam hal kualitas bahan, warna dan kerapian pembuatan, namun harganya lebihnmurah, sedangkan sepatu KW1 mendekati kualitas sepatu KW Super. Untuk kategori sepatu murah di bawah KW1 seperti KW2 dan KW3 perbedaan kualitasnya cukup mencolok di mana bahan sepatu yang digunakan kurang bagus, jahitan tidak rapih dan kurang nyaman di pakai.

            Kisaran harga sepatu replikas di bawah sepatu asli branded yang paling murah Rp. 1 juta, super premium rata-rata Rp. 600 ribu – 1 juta, KW 1 Rp. 300-500 ribu, KW2 Rp. 100-200 ribu, dan KW# di bawah Rp. 100 ribu. Bisanya sepatu replikas, super premium dan KW tersebut dibuat oleh produk impor asal China maupun Korea, serta produsen lokal yang menyasar pangsa pasar menengah ke bawah. Menghadapi persaingan yang ketat dengan produk impor dan produsen lokal yang menghadirkan sepatu dengan kualitas branded namun ada sentuhan inovasi yang memberikan pilihan lain bagi konsumen yang biasa membeli sepatu branded, apalagi harga jualnya lebih terjangkau. Sebagai gambaran sepatu sandal branded asli merek dengan aksen batu dan mutiara di jual seharga Rp. 2,5 juta dan sepatu produk lokal kualitas branded Rp. 450-950 ribu. Meski begitu ada pula produsen sepatu lokal yang berani menawarkan harga jutaan rupiah karena desainnya yang eksklusif, costumized dan limited.

            Dengan memberikan pilihan model sepatu yang tampilannya seperti branded, kini produk sepatu lokal juga semakin banyak diminati. Bahkan banyak pelaku usaha yang membuat jenis sepatu yang masih jarang pelakunya. Seperti halnya Rivan Satria, pemilik Zevin Shoes yang membidik usaha sepatu model boot untuk pria khususnya dari umur 17 hingga kalangan eksekutif muda usia 17 hingga kalangan eksekutif muda usia 35 tahun karena masih belum banyaknya pemain pada segmen tersebut.

Nilai Plus
Bagi produsen sepatu lokal yang kualitasnya seperti branded ini faktor kenyamanan, keamanan, serta kesesuaian sepatu dengan bentuk / geometri kaki orang Indonesia mutlak dilakukan. Tak heran jika bahan baku yang digunakan rata-rata berkualitas dengan menggunakan bahan kulit sapi maupun kambing asli asal impor seperti Perancis dan Italia. Selain itu bisa pula menggunakan bahan kanvas, kulit buaya, dan sebagainya. Begitu juga soal sepatu biasanya dari bahan karet yang tahan minyak impor seperti Italia seperti karet molded, karet EVA (ethyl vinyl acetate merupakan bahan sintetis mirip karet) dan karet mentah. Kontrol kualitas juga penting dilakukan, sehingga tidak terjadi salah jahit atau lem tidak rapih, apalagi jika soal sol sepatu tidak bisa melekat dengan sempurna.

            Selain itu pelaku usaha juga bisa memberikan layanan tambahan misalnya jasa pemasangan aksesori sepatu dari pita, renda, hingga batu alam, dan desain sepatu costumized. Menariknya, pelaku usaha sepatu lokal kualitas branded  yang menyasar kelas menengah atas ini membuat produknya dalam jumlah terbatas , dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan produk branded. Hal ini memberikan daya tarik sendiri bagi konsumen karena tidak pasaran. Seperti Seba Shoes yang hanya dibuat 4 pcs untuk model sepatu. Untuk lebih memanjakan konsumen, dalam sebulan setidaknya ditawarkan 10 hingga 15 desain baru.

Strategi Pasar
Dalam memasarkan sepatu berkualitas seperti branded ini, bisa dilakukan dengan menyewa outlet di daerah strategis, mengikuti pameran nasional maupun internasional, tititp jual di butik sepatu hingga mal, dan promosi lewat jejaring sosial. Agar produk sepatu ini tetap bisa diterima di pasar, sebaiknya pelaku usaha juga melakukan riset pasar sebelum membuat desain sehingga benar-benar mengetahui desain yang disukai konsumen dan menekan resiko produk tidak laku terjual.

            Target pasar sepatu kualitasnya seperti branded ini sebaiknya menyasar kelas menengah atas mengingat sepatu ini bisa menjadi pilihan dengan menawarkan kenyamanan dan kualitas serta desain tak kalah dengan branded. Lain halnya dengan kelas menengah ke bawah, harga sepatu yang murah masih menjadi daya tarik utama dan kualitas serta daya tahannya kurang bagus.

            Dengan desain esklusif dan limited, kini produk sepatu lokal berkualitas dan desain mengikuti tren sepatu branded ini mampu menjaring konsumen kelas premium. Tak heran jika omset yang bisa diraup dari bisnis sepatu lokal kelas premium ini mencapai ratusan jutaan rupiah per bulan. Sebut saja Seba Shoes yang mampu menjual hingga 300 pasang sepatu dengan omset hingga Rp. 150 juta, atau Shoes Bar yang terjual hingga Rp. 200 juta per bulan, dengan keuntungan hingga 50%. Jadi jika Anda ingin ikut meramaikan peluang bisnis sepatu premium berkualitas seperti branded ini tak ada salahnya mengikuti sepak terjang pelaku usaha yang profilnya kami tampilkan di lembar-lembar halaman berikut. Siapa tahu Anda juga bakal kebanjiran order!!. Ekawati, Tim Utama

Perhitungan Usaha Sepatu Tembakan Branded
Sebagai bagian dari fashion, model sepatu selalu berkembang. Saat ini sepatu yang modelnya mengikuti desain seperti halnya sepatu branded tengah diminati. Hal ini membuka peluang bagi pelaku usaha yang ingin terjun di bisnis ini. Berikut kami tampilkan contoh gambaran awal usaha produksi sepatu yang didesain seperti branded dengan pengembangan desain sendiri. Eva
Barang Modal                                                                        Rp. 10.000.000
Mesin Gerinda dan mesin seset kulit

Pengeluaran Bulan Pertama
Bahan Baku dan Peralatan                                                   Rp. 6.400.000
Bahan kulit 10 kg @Rp. 170.000                             Rp. 1.700.000
Bahan sintetis 30m @Rp. 90.000/m                         Rp. 2.700.000
Bahan lain (lem, outsole, insole,                                Rp. 2.000.000
Hak, aksesori)

Operasional                                                                            Rp. 3.600.000
Gaji pegawai 2 orang @Rp. 1.200.000                     Rp. 2.400.000
Biaya telepon dan listrik                                             Rp.    700.000
Operasional dan transpor                                           Rp.    500.000

Dari perhitungan di atas, modal yang dibutuhkan untuk merintis usaha ini sebesar Rp. 20.000.000. untuk 10 kg bahan kulit bisa memproduksi 20 pasang sepatu dengan harga yang ditawarkan berkisar Rp. 500.000, bahan sintetis dapat memproduksi 80 pasang sepatu dengan harga yang ditawarkan berkisar Rp. 200.000. maka dapat diproyeksikan :

Omset produksi sepatu                                                         Rp. 26.000.000
Penjualan 20 pasang sepatu x Rp. 500.000                Rp. 10.000.000
Penjualan 80 pasang sepatu x Rp. 200.000                Rp. 16.000.000

Bahan baku dan Alat                                                             Rp. 6.400.000
Operasional                                                                            Rp. 3.600.000
Keuntungan Bersih (61%)
(Penjualan – Total pengeluaran)
(Rp. 26.000.000 – 10.000.000)
Return on investement (balik modal setelah 1,5 bulan

Info Lebih Lanjut Bahan Baku

Guntur Leather
Jl. Guntur No. 38, Jakarta Selatan
Steven (Guntur Leather)
081585721279 / 02146411722 / 0218310727

Toko Amen
Jl. Pasar Lama Utara 26, Bali Master, Jatinegara, Jakarta Timur
Telp. 021 85904761

ISS (Indo Shoes Material Supply)
Jl. Mangga Dua Raya Harco Mangga Dua Blok G32, Jakarta Barat 10730
Telp. 021 6129161, 6129162, Fax. 021 6019435

Toha (anggota APTA)
Kampung Ketos Kec. Pasar Kemis, Tangerang
Telp. 081310435337

Toko 548
Jl. Mojopahit 548, Kranggan, Prajurit, Kulon, Mojokerto
Telp. 0321 394809

Toko Agung
Jl. Kramat Gantung 171-173, Alun-alun Contong, Bubutan Surabaya
Telp. 031 5478959

33 Toko
Jl. Imam Bonjol Ruko 252-DEF, Permecutan Klod, Denpasar Barat, Bali
Tlp. 0361 484712

Albano Mandiri
Jl. Sutrisno 425/207, Sei Rengas I, Medan
Telp. 061 7354758




read more...

Kamis, 08 Maret 2012

Panen Untung dari Usaha Bengkel Motor

Lonjakan Pelanggan Mencapai 70 Persen Menjelang & Sesudah Lebaran
• Paling Untung Membuka Bengkel Umum (Non Authorized)
• Tak Butuh Modal Besar dan Cepat Balik Modal
• Keahlian Bisa Dipelajari dalam Waktu Singkat (Antara 3-6 Bulan)

Lonjakan populasi pengguna sepeda motor yang terus meningkat dari waktu ke waktu berpengaruh juga terhadap jasa servisnya. Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) sepanjang semester I tahun 2007, penjualan total sepeda motor dari Januari hingga Juli mencapai anka 2.481.380 unit atau meningkat 12,80% dibandingkan periode yang sama tahun 2006 sebesar 2.199.794 unit. Hal ini menimbulkan efek ganda, yaitu berkembangnya berbagai bisnis pendukung, seperti pemasok komponen dari bengkel sepeda motor. Data AISI mengungkapkan hingga akhir 2006 ada lebih dari 10.000 bengkel sepeda motor resmi. Itu belum termasuk ribuan bengkel non-ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) dari bengkel modifikasi.

Diungkapkan Gunadi Shinduwinata, ketua AISI yang baru saja dilantik pada pertengahan 18 Agustus lalu bahwa prospek bengkel sepeda motor akan terus bertumbuh seiring dengan banyaknya populasi pengendara sepeda motor di tanah air. Selain itu juga munculnya kepedulian para ATPM untuk memberikan layanan perawatan produk mereka. Misalnya saja Astra Honda Motor (AHM) dengan bengkel AHASS-nya kemudia Yamaha dengan YSS (Yamaha Service Shop). Bahkan tak tanggung-tanggung, kedua ATPM memberikan banyak dukungan terhadap bengkel yang mau bermitra dengan mereka. PT Astra Honda Motor misalnya, yang memberikan banyak support berupa fasilitas ekterior dan interior. “Fasilitas interior berupa pembangunan tempat usaha sesuai dengan karakteristik Honda, selain itu juga bekal kemampuan mekanik dan staf administrasi. Semuanya dilakukan demi kepentingan konsumen,” papar A.S. Tedjosiswojo, senior General Manager Technical Service Division PT Astra Honda Motor. Hal senada juga diamini Dyonisius Beti, Vice Presiden Direktur Yamaha.

Paling Untung Buka Bengkel Umum. Yang menarik, kesempatan membuka bengkel justru ada di daerah mulain dari tingkat kabupaten hingga kecamatan atau wilayah pinggiran ibukota. Sebab, dengan penjualan sepeda motor yang sangat pesat membuat tingkat kebutuhan servis menjadi semakin tinggi. Hal ini disampaikan oleh Yadi Budi Setiawan, Direktur Pengelola Force One.

Sementara itu, dari tiga tren bengkel yang berkembang saat ini yaitu authorized workshop atau bengkel sepeda motor resmi, kemudian authorized umum yaitu bengkel yang berada dalam bendera suatu Agen Tunggal Pemegang Merek, hanya saja diperbolehkan menerima sepeda motor selain yang berasal dri ATPM bersangkutan, dan non authorized atau murni bengkel umum, maka yang akan berkembang pesat adalah bengkel authorized umum dan non authorized. Sebab, keuntungan lebih menggiurkan terutama dari jumlah pelanggan yang digarap. Paling tidak semua jenis kendaraan dapat diperbaiki kerusakannya, selain itu produk yang dijual baik sparepart hingga peralatannya disesuaikan dengan modal yang dimiliki. Hal ini pula yang dialami oleh Dakrim Sakia, pemilik Restu Motor yang mampu mengumpulkan omset hingga 20 juta per bulan hanya dengan modal awal usaha pada tahun 2006 sebesar Rp. 10.440.000.

Nah, bagi Anda yang ingin membuka usaha tetapi tidak memiliki keahlian di bidang mekanik, tidak perlu khawatir karena saat ini banyak kursus montir sepeda motor yang berdiri dengan beragam keahlian yang dipelajari mulai tingkat dasar hingga tingkat mahir dengan rentang waktu yang tidak terlalu lama, biasanya berkisar antara 3 hingga 6 bulan saja. Sebenarnya kunci sukses usaha ini ada pada mekanik yang handal. Maka Anda tidak terlalu paham mengenai servis motor, disarankan Anda mempunyai mekanik yang ahli dan mengetahui seluk beluk jaringan bengkel motor sebagaimana yang diterapkan oleh Itang Daries, Pemilik Amanah Motor, meskipun tidak memiliki keahlian namun dengan mekanik yang ia miliki akhirnya membuat usaha bengkelnya menjadi semakin besar. “Kalau untuk tenaga memilik mereka yang sudah pernah ikut pelatihan montir dari ATPM. Sehingga kemampuan mereka memang tidak akan pernah kalah dengan mekanik dari bengkel resmi,” urainya panjang lebar.

Persiapan Usaha Bagi Pemula. Menurut Yadi Budi Setiawan, Direktur Pengelola Force One, di awal usaha, untuk bengkel umum, idealnya Anda harus mempunyai 2 mekanik senior dan 3 mekanik junior. Ditambah dengan seorang kasir dan administrasi. Sehingga dengan 7 orang karyawan, usaha bengkel motor dengan skala standar bisa dibuka. Kemudian, lebih baik memilih lokasi pinggir jalan. Tempatnya pun sebaiknya mempunyai ukuran 6x8 m2, dengan bentuk lebar memanjang bukan lebar di dalamnya. Tempat yang bersih juga harus diperhatikan karena kebersihan menunjukkan kualitas mekanik yang rapid an teliti.
Agar usaha bengkel motor menguntungkan, disarankan membukanya dengan konsep one stop shopping. Beberapa contohnya, di dalam bengkel juga menjual aksesories, tambal ban, fasilitator jual beli motor sehingga Rp 5-8 ribu per unit motor. Yang perlu diperhatikan lagi. Anda juga harus paham mengenai seluk beluk mendapatkan sparepart. Sebaiknya yang disediakan di dalam bengkel adalah sparepart Kw 1-3 dan bekerja sama dengan supplier yang mampu delivery order cepat. Investasi awal yang dikeluarkan untuk skala standar ini mencapai Rp. 250 juta. Belum termasuk biaya tempat dan set up tempatnya, biaya sebesar itu umumnya digunakan untuk belanja peralatan bengkel. Sewa tempatnya sendiri biasanya Rp. 40-80 juta per tahun. Biasanya BEP terjadi setelah 2,5-3 tahun kemudian. Sedangkan minimal keuntungan yang bisa diambil sebesar 25%-27% dari omset. Namun bagi Anda yang memiliki kemampuan modal terbatas namun memiliki kemampuan mekanik yang baik, bisa mengerjakan sendiri di kerusakan di bengkel. Tinggal membeli peralatan dan beberapa sparepart fast moving.

Strategi Usaha. Sebagai usaha yang memiliki prospek cerah, sebaiknya Anda jeli menentukan tempat usaha yang strategis misalnya saja di tepi jalan utama yang sering dilewati pengendara sepeda motor. Selain itu jangan lupa juga untuk melakukan promosi dengan memberikan jaminan after sale kepada konsumen selama sebulan, seperti yang dilakukan oleh Suhendra Tirta Atmaja, pemilik Okcins Jaya Motor. Motor yang telah diservis diberikan garansi selama satu bulan. Selain itu bisa juga dengan memberikan diskon suku cadang. Sementara alat promosinya menggunakan spanduk yang dipasang di depan bengkel, atau bisa juga dengan menyebarkan brosur di sekitar lokasi usaha.

Lonjakan Usaha Menjelang Lebaran. Bagi Anda yang tertarik untuk membuka bisnis ini hendaknya pula untuk pandai memanfaatkan momen-momen tertentu. Salah satunya adalah lebaran. Terutama dengan kebiasaan masyarakat kita menggunakan sepeda motor untuk mudik. Lonjakannya saja bisa mencapai 70% dari hari biasanya seperti yang dialami Suryadi. Pemilik Karya Motor, bengkel resmi Honda. Nah, tertarik dan ingin mencoba terjun di usaha bengkel motor?


read more...

Kamis, 23 Februari 2012

Usaha Kemasan Makin Prospektif & Untungnya Gede

  • Omset Bisa Mencapai Rp. 300 Juta/Bulan
  • Kemasan dari Kertas Paling Menguntungkan


Daya tarik ternyata sangat dipengaruhi oleh tapilan kemasannya. Karena itulah tujuan usaha kemasan tak pernah ada matinya. Pelaku usaha ini semakin inovatif menciptakan desain-desain kreatif untuk memikat konsumen. Variasi kemasan dari berbagai bahan mulai dari kertas, plastik, alumunium foil, hingga bahan kaleng, dan stainless streel menjadi pilihan yang disadari oleh pelaku usaha kecil menengah bisa mendongkrak nilai jual produksinya. Seberapa besar peluang menangkap ceruk pasar yang prospeknya makin cerah ini dan apa usaha kemasan yang paling menguntungkan?

Packaging is a silent salesman, istilah ini mewakili peran penting kemasan, yang artinya bila sebuah produk terpajang, kemasan yang membungkus produk itu bisa menjual dan menginformasikan poduk dengan sendirinya, sehingga calon konsumen menjadi tertarik dan ingin membeli produk dengan tersebut. Daya tarik sekilas bisa dari warna, dari tulisannya, atau dari bentuk dan penampilan keseluruhan.

Menurut Direktur Bidang Pengembangan Bisnis Federasi Pengemasan Indonesia, Ariana Susanti, prospek usaha kemasan baik di kota dan daerah cukup baik, karena kemasan tumbuh seiring dengan bertumbuhnya produk yang dihasilkan pelaku usaha, termasuk kalangan pengusaha kecil menenga. "Yang banyak dipakai adalah plastik, yakni sebesar 53%, diikuti oleh kertas dan karton, kemudian kaleng dan gelas kaca," jelasnya.

Delli Gunarsa, pemilik usaha kemasan CV D&D yang berdiri sejak tahun 2006, mengatakan, bahwa konsep pengemasan modern tidak terpisah dengan tujuan komunikasi. Kemasan tidak hanya sekedar dimaksudkan untuk melindungi (funsional) tapi juga membangun citra produk. Pengemasan telah menjadi bagian penting yang menentukan hasil penjualan.

Saat ini ada banyak jenis kemasan yang dibuat denga variasi bahan seperti kertas, plastik, alumunium foil, kaleng dan lainnya.


Simon mengakui, produk kemasan kertas yang dibuatnya menggunakan kertas jenis (food grade)kertas yang dikhususkan untuk kemasan makan. yang dilapisi polimer SPE (single polyetin) atau DPE (double polyetin) , sehingga tidak akan terjadi kontaminasi di makanan/minuman, apalagi saat ini banyak orang suka bungkusnya. "kita bisa dibilang leader di market kemasan kertas, terutama jenis cup dari kertas. Apalagi variasi produk cukup lengkap. Misalnya juga sediakan hot cup untuk promosi ukuran kecil yang tidak dimiliki semua pabrikan," ujar Simon yang saat ini mengekspor kemasan ke Australia terutama untuk jenis hot cup.

Kelebihan lain kemasan kertas food grade ini menurut Simon, selain lebih murah 50 % dibandingin alumunium foil, juga ada nilai plusnya karena bisa berkreasi dengan warna-warna dan gambar sebagai nilai promosi, sedangkan kemasan dari plastik lebih mahal biayanya untuk membuat kreasi tersebut. Ke depan Simon juga berencana masuk ke kemasan cake atau roti

Tren. Pelaku usaha kecil menengah juga sebaiknya mengikuti tren desain yang ada dipasaran, dan yang paling penting selalu mengikuti kemauan konsumen. Tren desain kemasan saat ini yang diminati menurut Ariani adalah bentuk kemasan yang mengandung ergonomi, praktis (mudah dibuka dan ditutup kembali), higienis," Hanya kadang-kadang industri di Indonesia kurang berani untuk melakukan inovasi desain yang agak mewah, dengan alasan daya beli masyarakat Indonesia. Padahal, kalau ke supermarket atau hypermarket, banyak juga produk luar dengan kemasan yang lebih menarik terpajang, misalnya dari Malaysia dan Thailand. Mereka merasa bahwa Indonesia merupakan pangsa pasar yang besar di Asia Tenggara. Tentunya ini tantangan busat kita semua.”ujar Ariani.

Simon jiga mengakui selalu mengikuti tren model kemasan lewat pameran packaging. Tren terbaru sekarang untuk cup untuk yoghurt, dengan ketebalan dan ukuran cup sedikut berbeda dibandingkan minuman lain.

Strategi pemasaran. Untuk memasarkan produk sebaiknya pelaku usaha melihat segmen market yang dibidik, apakah sasarannya anak-anak, kalangan the haves, dan lainnya. Selain itu diperlukan promosi melalui media yang tepat serta pameran. Bagi usaha pemula, dapat memberikan sampel produknya secara gratis sehingga bila calon konsumen merasa suka, bisa menjadi promosi dari mulut ke mulut, promosi ini murah tentunya. Membangun brand juga tidak kalah penting. Cuma memerlukan waktu yang lama, tapi bila berhasil, hasilnya sangat luar biasa.

Persaingan pelaku usaha kemasan ini di pasaran juga cukup baik, ada pemain baru, dan ada juga pemain lama yang ingin meng-upgrade mesin kemasannya. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya pameran permesinan yang selalu berakhir dengan dibelinya, yang berarti prospek selalu tumbuh seiring dengan permintaan pasar.

Kendala. Kendala yang dijumpai pelaku usaha ini menurut Ariani umumnya dalam penyediaan bahan baku seperti biji plastic sebagian masih impor, dan dengan adanya kenaikan tariff sampai 15% (sebelumnya hanya 10%), tentunya akan memberatkan pelaku hingga kurang bisa bersaing. Begitu juga yang dirasakan Simon dari Converpack. Kendala yang dijumpainya antara lain dari bahan baku yang masih import dari Eropa dan Amerika. Selain itu kemasan dari kertas food grade ini harganya hamper 2 kali lipat lebih mahal dibandingkan Styrofoam, sehingga masih perlu edukasi. Sedangkan Ellies pelaku usaha dari Naditha Creation merasa kendala terutama dari lamanya pembayaran dari perusahaan besar yang order sehingga ia mengatasinya dengan menjual produk kemasannya lewat eksportir yang biasanya DP dulu sebesar 50%.

Investasi minimal usaha ini tergantung dari produk, minimal Rp. 500 ribu, seperti produk kemasan kaleng yang dibuat Agus Hartono, pemilik Agus Art Collection. Ia hanya membutuhkan bahan baku plat kaleng, alumunium, dan stainless steel. Sedangkan peralatan bisa menggunakan alat sederhana seperti cutter, gunting, penggaris, dan lem. Seperti yang dilakukan IR’S yang membuat kemasan plastic terutama plastic mika secara hand made. Untuk usaha kecil, yang paling menguntungkan adalah usaha kemasan dari bahan kertas karena tidak perlu peralatan mahal namun yang lebih penting adalah kreatifitas karena bisa dibuat hand made seperti yang dilakukan Ellies, pemilik Naditha Creation. Selain itu, kemasan dari kertas paling ramah lingkungan dan bahan bakunya paling mudah dicari. Sedangkan keuntungan yang bisa diraih dari usaha ini bisa mencapai 45%.
read more...

Rabu, 15 Februari 2012

Membedah Bisnis Agen Gas dan Air Galon Tidak Akan Pernah Rugi dan Mati




Balik Modal Hanya dalam Waktu Satu Tahu
Semakin hari, kebutuhan gas dan air minum dalam kemasan di masyarakat semakin besar saja. Sebabnya beragam, mulai karena faktor kepraktisan yang menjangkiti hamper semua lapisan masyarakat baik di kota maupun di desa, maupun juga karena faktor langkahnya bahan bakar minyak dan air bersih. Kedua barang tersebut sudah menjadi bagian pokok dari kehidupan yang tak bisa dilepaskan dari masyarakat. Karena itu, meski sempat mengalami kenaikan harga berulang kali, toh masih banyak orang yang mencari gas dan air minum dalam kemasan ini. Tentu saja, bagi Anda yang jeli memanfaatkan peluang, hal ini bisa dijadikan celah bisnis yang menggiurkan karena permintaan konsumen semakin hari semakin besar saja. Namun demikian, Anda harus mampu menyesuaikan isi kantong untuk mengukur kemampuan modal yang tersedia. Karena begitu banyak pilihan dalam usaha gas dan air minum dalam kemasan ini. Mulai dari distributor, agen, hingga penjual retail. Bagaimana seluk-beluknya ?

Sebagai suatu kebutuhan hidup, air dan gas memang tidak bisa dipisahkan. Setidaknya dua hal ini selalu masuk dalam daftar belanja pokok setiap keluarga. Jadi, meski banyak yang protes akan kebijakan naiknya BBM yang diikuti naiknya berbagai kebutuhan pokok termasuk air, orang masih saja tetap berbondong-bondong mencari dua barang kebutuhan ini. Hal inilah yang menurut Wily Sidharta, Presiden Direktur Aqua Golden Missisipi sebagai prospek yang akan terus mencorong jika kita ingin merintis usaha gas dan air minum. “Ketergantungan yang sangat besar menjadikan dua barang ini yaitu gas dan air minum dalam kemasan tak pernah sepi pembeli,” paparnya.
Bahkan, jika dihitung secara kasar, tahun 2007 saja kebutuhan masyarakat Indonesia pada air minum dalam kemasan mencapai 12 miliar liter dan naik hingga 15% pada tahun 2008. Sementara, langkanya bahan bakar minyak juga menjadi melonjaknya pemakai gas baik di kota besar maupun di daerah,”Jadi pelanggan gas dan air minum memang merata dari daerah hingga kota besar,” tambah Willy. Gambaran ini semakin memperjelas prospek kiclong dari usaha menjual gas dan air minum dalam kemasan.

Langkah Memulai Usaha
Namun demikian, bagi Anda yang tertarik untuk merintis bisnis basah ini harus jeli membidik bagian mana yang paling menguntungkan dan sesuai dengan modal yang dimiliki. Yang pertama adalah menjadi distributor. Baik distributor gas maupun distributor air minum dalam kemasan membutuhkan suntikan dana yang tidak sedikit. Hitungannya bisa sampai miliaran rupiah dengan persyaratan status badan usaha yang lengkap dan memiliki cukup tempat dengan luas ditentukan oleh produsen air minum dalam kemasan dan juga pertamina selaku penanggung jawab pasokan gas di tanah air. Kesempatan selanjutnya adalah menjadi Start Outlet/Agen dan Whole Seller/ Sub Agen. Untuk menjadi maupun sub agen ini biasanya berdasarkan jumlah kuantitas barang yang dibeli. Biasanya, para agen dan sub agen akan mendapatkan keuntungan yang diperoleh kisarannya hanya sekitar 2% hingga 5%. Tapi jangan dilihat dalam keuntungan yang tipis karena kedua barang tersebut sangat likuid atau laku keras di lapangan. Sehingga perputaran uangnya juga sangat cepat.
Hal tersebut diakui pula Kusnoro, Pemilik Kiosepes, Agen Aqua dan Gas yang telah 8 tahun menekuni usaha sebagai agen gas dan air minum. “Keuntungan paling banter hanya 22% atau bahkan bisa jauh lebih kecil tapi kalu laris ya keuntungan yang kecil itu lama-lama jadi besar juga,” papar agen yang telah mengembangkan usahanya hingga memiliki 5 cabang ini. Hal senada juga diungkapkan Rustiah, Pemilik Mini Santa, agen penjual air minum dalam kemasan untuk merek terkenal dan tidak yang hanya mampu mengantongi keuntungan 6,6%.

Strategi Marketing

Mengingat banyak konsumen yang selalu memburu gas dan air minum, mka setelah menentukan pilihan usaha, selanjutnya adalah menentukan strategi marketing yang pas agar usaha Anda bisa maj. Yang pertama, lakukan sistem jemput bola yaitu mencari pelanggan karena bisa dipastikan saingan usaha ini tidak sedikit. Caranya, bisa dari mulut ke mulut, atau menyebarkan selembaran di kompleks perumahan. Setelah itu. Anda harus mampu “menjamu” pelanggan dengan memberikan service lebih oke dibandingkan tempat lain. Misalnya saja memberikan delivery order bagi konsumen yang dating. Namun jangan lupa, karena menyangkut kebutuhan vital, ada baiknya jika Anda selalu menempatkan ketepatan dan kecepatan dalam memberikan pelayanan. Intinya, jangan biarkan pelanggan menunggu lama. Dan strategi ini ternyata tokcer dipakai oleh hamper semua profil dalam liputan utama kali ini. Juga sesuai dengan saran yang disampaikan Handito Hadijuwono, Managing Partner Arrbey Indonesia dan Willy Sidharta, Presiden Direktur Aqua Golden Missisipi.
Selain cara yang disebutkan diatas, baik Handito maupun Willy juga kompak menambahkan bahwa variasi produk dan daerah strategis sebagai faktor penentu untuk meraih sukses merintis usaha ini. Maksudnya variasi produk adalah, semakin banyak pilihan maka konsumen pun akan semakin tertarik untuk membeli. “Misalnya untuk produk minuman, selain menyediakan gallon juga menyediakan cup. Demikian juga untuk merek yang dijual, ada yang harganya mahal karena brandnya terkenal tetapi sediakan juga yang harganya murah untuk mengatisipasi pembeli yang dananya terbatas,” papar Willy menjelaskan. Sementara untuk gas, sebaiknya pilih produk yang paling laris dan akan menjadi tren misalnya adalah gas ukuran 3 kg. “Selain sesuai dengan program pemerintah untuk mengganti bahan bakar minyak ke gas, gas ukuran 3 kg ini juga berprospek sangat bagus.
Selain beberapa strategi diatas, jangan lupa perhatikan juga daerah usaha karena dari sinilah biasanya usaha bisa diukur apakah akan maju atau tidak. Ada baiknya jika memiliki daerah perumahan atau daerah pat penduduk sebagai tempat mengembangkan usaha air minum dalam kemasan karena pangsa pasarnya memang sangat berprospek.


Kendala Usaha
Setelah melihat prospek dan cara marketing yang jitu, ada baiknya juga jika Anda tahu kendalanya mendirikan usaha ini yaitu adanya perizinan yang cukup ketat bagi yang ingin membuka usaha penjual gas. Hal ini terkait denagn barang yang dijual notabene adalah barang yang mudah terbakar, sehingga kalau tidak hati-hati maka bisa menyebabkan kebakaran dan menimbulkan kerugian bagi banyak orang. Selain itu, Anda juga harus mengantisipasi barang tidak laku karena menjual air minum dalam kemasan dengan jumlah tak seimbang antara merek yang lasris di pasaran dan yang tidak, terutama merek baru, tentu akan merugikan. Hal ini disampaikan oleh Ahmad Fauzi, pemilik Reza Utama.
Nah, ternyata tak susah kan memulai usaha dibidang gas dan air minum? Selain berprospek, ternyata balik modal usahanya pun terbilang cepat. Rata-rata hanya sekita 1 tahun. Jika Anda tertarik, Anda bisa memulai sekarang juga. Selamat mencoba menjadi agen gas dan air gallon
.

Ery/Tim Utama

A. Syarat-syarat Menjadi Agen Gas dan Agen Air Minum Dalam Kemasan
Syarat-syarat untuk menjadi agen air minum dalam kemasan
  1. Mempunyai gallon kosong sendiri setidaknya sebanyak 500 sampai 1000 galon atau berani membayar uang deposit sebesar Rp. 10 juta – Rp. 50 juta.
  2. Minimal pemesanan sebanyak 7 ribu gallon per bulan selama 6 bulan berturut-turut, hal ini dimaksudkan agar bias mendapat harga Spesial Order (SO) atau harga khusus (1 galon = Rp. 7.650).
  3. Semua transaksi dilakukan secara tunai/cash kepada penyalur.
  4. Memiliki jaringan usaha yang luas.
  5. Memiliki team marketing dan armada angkut barang.

Syarat-syarat untuk menjadi agen tabung gas
  1. Harus memiliki nama perusahaan sendiri atau bersatu dengan agen lainnya.
  2. Memiliki tabung gas kosong setidaknya sebanyak 600 sampai dengan 1000 tabung gas.
  3. Memiliki jaringan usaha yang luas.
  4. Sanggup membayar semua transaksi usaha secara tunai/cash.

B. Alamat-alamat Distributor Agen Gas dan Agen Air Minum Kemasan
I. Distributor Gas

PT. Jaya Gas Indonesia 1
Jl. Pegangsaan Dua No. 35 km 3,5
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
Telp dan Fax : 021 – 46822121
Hunting : 021 – 468 22020

2. PT. Jaya Gas Indonesia II
Jl. Raya Narogong km 13 Pangkalan V,
Cikiwul Bantar Gebang, Bekasi
Telp dan Fax : 021 – 825 4604
Hunting : 021 – 825 4605

3. PT. Suryadra
KBN Marunda Jl. Ambon Blok A No. 1
Cireunde, Jakarta Selatan
Telp : 021 – 440 5960 – 63

4. PT. Lintas Raga Inti
Jl. Emong, Bandung
Hunting : 022 – 7300125

II. Distributor Air Minum Dalam Kemasan
1. PT. Balina Agung Perkasa
Jl. Cipendawa Narogong km 7 No. 12 A,
Bojong Menteng Bekasi 1711
Telp : 021-82429966, 824 31409 ext. 2642168

2. Call Center Aqua/Mizone
- Jakarta Selatan 021 750 7622, 021 750 5573
- Jakarta Barat 021 540 9770-72
- Jakarta Timur 021 460 9166
- Medan 061 845 7410, 061 845 4187
- Lampung 0721 487 211, 0721 489 566
- Tangerang 021 591 9145, 021 591 4320
- Karawang 0267 408 118, 0267 408 121
- Bandung 022 750 9619, 022 750 5733
- Semarang 024 7475 032
- Yogyakarta 0274 868 048, 0274 869 676
- Solo 0271 783 961-2
- Cilacap 0282 521 572, 0282 542 459
- Surabaya 031 843 11 63

read more...